Yuan Shizǔ Tionghoa: 元世祖; pinyin: Yuán Shìzǔ; Wade-Giles: Yüan Shih-tsu, "pendiri Kerajaan Yuan (23 September 1215 - 18 Februari 1294) adalah pendiri dan juga Kaisar Dinasti Yuan (1279-1294). Terlahir sebagai putra kedua dari Tului dan Sorghatani Beki, cucu dari Jenghis Khan. Ia menggantikan kakaknya Mongke pada tahun 1260.
Yuan Shizǔ adalah cucu Jenghis Khan. Masa mudanya dihabiskan untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok.
Saat Mongke menjadi kaisar, Yuan Shizǔ menjadi gubernur daerah Selatan
Mongol. Saat menjabat, Yuan Shizǔ meningkatkan hasil bumi provinsi Henan dan meningkatkan kesejahteraan sosial Xi'an.
Pada tahun 1253, Yuan Shizǔ menyerang Yunnan.
Kemudian ia menguasai dan menghancurkan kerajaan Dali. Pada tahun 1258,
Mongke menunjuk Yuan Shizǔ untuk memimpin Pasukan dari Timur untuk
membantu menaklukkan Sichuan dan Yunnan. Sebelum tiba (1259), ada berita bahwa Mongke wafat. Saat itu Yuan Shizǔ tetap menyerang Wuhan. Tak lama ia mendengar bahwa adiknya merebut tahta. Yuan Shizǔ langsung berdamai dengan negeri Song dan pulang ke arah utara padang Mongolia.
Yuan Shizǔ dan adiknya masing-masing lalu mengangkat diri menjadi Khan.
Pertempuran keduanya berlangsung selama 3 tahun, dimana Yuan Shizǔ muncul
sebagai pemenang. Saat itulah gubernur Yizhou, Li memberontak melawan Mongol. Kejadian ini menimbulkan rasa tidak percaya Yuan Shizǔ terhadap bangsa Han. Saat berkuasa, Yuan Shizǔ mengeluarkan hukum anti Han, seperti larangan gelar bagi penguasa daerah di Tiongkok.
kemudian mengangkat dirinya bukan saja sebagai Khan dari Kekaisaran Mongolia, namun juga sebagai Kaisar China, dan membangun Dinasti Yuan di tanah China. Ia lalu memerintahkan untuk memindahkan ibukota Mongol ke Beijing.
Pada saat itu kerajaan Mongol mencapai zaman keemasannya dimana
pedagang dari China dapat pergi berdagang di Eropa dengan aman. Para
pedagang Eropa yang haus akan kain sutra pun dapat datang membeli barang
dagangan di China dengan aman tentram. Marco Polo dari Italia
tiba di China pada masa Dinasti Yuan, dan pernah dijadikan gubernur
oleh Yuan Shizǔ. Hal inilah menandakan perdagangan langsung pertama
kalinya muncul antar Eropa dan China, dimana permintaan Eropa akan
porselein, ukiran, dan sutra dari China melaju tinggi.
Berbagai invasi ke negeri-negeri Asia Timur dan Asia Tenggara
dilancarkan oleh pasukan-pasukan Yuan Shizǔ.Tujuan utamanya ialah
untuk memperluas pengaruh kekuasaan, melancarkan perdagangan dan
menerima upeti dari negara-negara lain di Asia. Kekaisaran Dinasti Yuan
mencapai batas terluasnya saat di bawah kekuasaan Yuan Shizǔ, dengan
penaklukan tuntasnya atas Dinasti Sung, yang terjadi pada tahun 1279.
Yuan Shizǔ tidak hanya disibukan oleh peperangan, namun ia juga
mempelajari tradisi China. Ia senang dengan kehidupan dan adat istiadat
China. Artis, tukang pahat, tukang masak terbaik semua dikumpulkan di
Beijing untuk memacu adat-istiadat negara. Marco Polo dikabarkan juga
membawa banyak kekayaan budaya seperti sutra dan resep memasak dari
China ke Italia.
Dari prestasinya terhadap Dinasti Yuan yaitu:
a.Invasi ke Korea
b.Invasi ke Jepang (2 kali penyerangan,2 kali pula gagal)
c.Invasi ke Annam
d.Invasi ke Champa dan Kamboja
e.Invasi ke Tibet dan Thailand
f.Invasi ke Myanmar
g.Invasi ke Jawa (juga gagal karena siasat Raden Wijaya)